New 4 me...

Januari 24, 2011

curhat dikit2...:)

ketika aku blajar memahami... sbagian keakuanku memelas berharap dipahami...
kadang aku berpikir,, apalagi yang harus diperbuat agar bisa membuatnya terseyum..
Jujur kataku "aku leah sepenuhnya"..
mencoba bangkit dari sedikit kebisaanku, berusaha abaikan setiap kerapuhanku,, menahan diri untuk tak berontak...
Jujur aku galau menatap hari,, berharap jangan dulu berlalu berganti detik....
Aku masih butuh kesmpatan,, untuk tetap jadi dan brbuat yang terindah.....
dalam setiap ramah hallo_mu,, aq malu...
Aku mencoba kabur sejenak,, tapi rindumu, yang jadi alasan mengintaiku,, terlalu menggangguku.... sungguh,,, meski jujur aku butuh itu....

kadang aku terisak,, mencoba bertanya pada setiap hujan yang menetes.... (mski kata
penganut denotasi 'aq gila'... sjak kapan hujan bisa diajak ngobroL!! T_T)... kira2 masih adakah senyum melebarkah jika aku tak mampu beriring dalam waktu???

Kalau aku mencoba berkesah,, aku hanya akan semakin merasa bersalah... Tp sisi kanak2ku bertanya lugu: bolehkah ada saat kau bertanya padaku,, "apakah kau bahagia, nak?"
atau mungkin "Apakah impianmu sayang??"....
Aku merindukan itu.....

Tapi asal kau tahu saja.... Mlihatmu tersenyum adalah puncak kebahagianku... Meski tak munafik,, itu bukanlah keutuhanku 100%... Tapi demikian adanya aku sbagai gadis kecilmu,, membuatmu terkikik manis.....

Dalam stiap pengeluhanku,, aku hanya ingin brbagi.. Dalam ukiran huruf dan kata tak berirama bahagia... Hanya mampu tercurah sebatas guratan di atas lmbar putih tak bertittle..

Dan akhirnya dalam 1 cinta, maaf dan terima kasihku,, aku brujar untukmu,,"BUMI_ku, sosok idola, kesayangan dan kebanggaanku...





Tak sekuat yang kau banggakan
Tak sepandai yang kau tahu
Tak sehebat yang kau koarkan
Tak sesabar yang kau petuahkan
Tak berbudi yang kau dioakan
Tak bernyali yang kau yakini

Dalam wacana sederhana
talenta terkubur terbuang
berpacu dalam nuansa waktu yang membobardir
dalam lemah raga nyaris terkubur asa

Maaf aku
Rapuh mencari aurora
mencari dalam kesia2an brjawab titik

Kabut trjangkau daya
meski terbungkus rapi layaknya kado ungu
berpadu dalam lirih lirik tak berirama

Hanya hampa yang terkecap
Lemah dalam maaf berucap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar